Pendakian Gunung Bongkok Purwakarta, Worth It Gak Sih?

Hai, Journeyers!

Bagaimana dengan perjalananmu di tahun 2022? Tahun ini menjadi tahun aku sedikit melakukan perjalanan. Karena selama pandemi aku lebih banyak ngfangirl, menjadi tempat healing terbaikku selain traveling.

Apalagi mendaki gunung, rasanya sudah lama sekali. Sebab itu, pada akhir September kemaren, salah seorang temen di Backpacker Jakarta, mengajakku untuk pendakian Gunung Bongkok.

Jujur, ini kali pertama aku mendengar ada nama gunung Bongkok. Pada saat itu aku langsung kepoin untuk destinasinya seperti apa, trekkingnya bagaimana, dan lokasinya dimana.

So, excited, saat menonton banyak review orang yang pernah kesana, pemandangannya sangat indah. Aku sangat tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan sangat kebetulan, pada tanggal tersebut aku juga libur. Jadi, auto ikut untuk pendakian ini.

Jadi, aku akan menceritakan bagaimana trekking di Gunung Bongkok, apa saja yang perlu disiapkan dan diperhatikan selama pendakian di gunung ini. Yuks, simak, Journeyers!

Pendakian Gunung Bangkok Purwakarta

Dari yang aku baca di internet dan informasi media sosial, gunung Bongkok cocok bagi pemula karna ketinggiannya yang sekitar 975 mdpl. Namun tak banyak membahas terkait bagaimana dan seperti apa trekking gunung ini.

Keberangkatanku untuk pendakian Gunung Bongkok kali ini bergabung dengan Komunitas Backpacker Jakarta. Seperti yang kita ketahui, Backpacker Jakarta merupakan salah satu komunitas yang menerapkan sistem share cost untuk setiap traveling yang mereka adakan.

Untuk gabung trip dari Backpacker Jakarta tak hanya member komunitas saja, namun bukan member pun diperbolehkan untuk gabung. Tentunya, dengan menjadi member Backpacker Jakarta akan lebih banyak menguntungkan kita.

Meeting poin di Sekre Backpacker Jakarta yang berada di Cawang UKI, Jakarta Timur. Berangkat pada hari jumat 28 Oktober 2022 pukul 23.30 WIB dari sekre menuju Purwakarta. Dengan 2 mobil elf, rombongan menuju Gunung Bongkok berangkat dengan selamat hingga tiba di basecamp Gunung Bongkok pada pukul 04.00 WIB.

Yang perlu kamu perhatikan, karena perjalanan ini one day trip, jadi manfaatkan tidur selama perjalanan. Karena sesampai di basecamp, tidak ada kesempatan untuk tidur lagi.

Sebelumnya, estimasi kami tiba di basecamp pada pukul 03.00 WIB, sehingga bisa mendaki lebih cepat untuk mendapatkan sunrise. Namun, kami tiba disana pada pukul 04.00 WIB, jadi kami memutuskan untuk memulai pendakian setelah shalat subuh.

Pada pukul 05.00 WIB, memulai pendakian dengan suasana masih gelap. Sebab itu, diharuskan membawa senter atau headlamp.

Trekking Gunung Bongkok

Sebelum memulai pendakian, kami diberikan arahan oleh PIC dari Trip Gunung Bongkok ini. Setelah itu, aku pun langsung mengikuti perjalanan dibagian depan. Trekking diawal pendakian, kita akan menghadapi tapak jalan bebatuan yang masih terbilang datar. Belum begitu sulit. Hanya saja, kita tidak boleh lengah, karena bisa saja tersandung. Tetap harus berhati-hati.

Tak lama dari pendakian, kita mulai dihadapi dengan trekking bebatuan besar, yang membutuhkan kehati-hatian. Karena trekking gunung Bongkok ternyata tak semudah seperti pendakian di Gunung Ijen atau Gunung Papandayan.

Trekking Gunung ini justru lebih sulit dari perkiraanku meskipun terbilang tidak terlalu tinggi. Jadi, sesuai arahan sebelum berangkat, memang diharuskan menggunakan sepatu gunung.

Tak hanya bebatuan, gunung ini juga masih sangat rimbun dengan pepohonan dan kamu harus hati-hati, tak sedikit pohon berduri pun ada di sisi perjalanan kita.

Pendakian menuju puncak gunung Bongkok memakan waktu lebih kurang 3 jam. Karena ada beberapa trek yang mengharuskan kita secara bergantian untuk memanjatnya. Serunya, pendakian ini pun kita memanjat bebatuan menggunakan tali.

Menurutku, pendakian Gunung Bongkok adalah bener-bener yang namanya mendaki gunung. Heheh. Ini pendapat aku yang belum banyak mendaki gunung. Jadi perbandingan ku adalah Gunung Ijen dan Gunung Papandayan. Trek dua gunung ini lebih mudah.

Keindahan Puncak Gunung Bongkok

Gunung Bongkok Purwakarta sangat dikenal dengan pemandangan sunrisenya yang begitu indah. Dan tak sedikit kesini hanya untuk menikmati sunrise di puncak Gunung Bongkok.

Percayalah, saat kamu mendaki gunung ini, rasanya berat dengan menghadapi trek yang sulit dan memang harus membutuhkan effort yang besar. Namun, semua itu pupus ketika kamu sudah mencapai di puncak Gunung ini. Kamu akan merasakan lelahmu seketika menghilang.

Karena sesampai di puncak gunung ini, aku mendapatkan pemandangan kota Purwakarta secara jelas, langit biru pun turut memberikan keindahan alam di puncak gunung ini.

Sesampai di puncak, karena puncaknya berupa tumpukan bebatuan besar, maka kamu harus hati-hati. Karena sekali tergelincir, banyak bebatuan dan ranting pohon yang akan menantimu dibawah.

Puncak gunung Bongkok ada 2 tempat, yang pertama adalah puncak bebatuan, yang tempat kami kunjungi pertama. Dan kedua adalah puncak datar, biasanya juga digunakan sebagai area camping bagi yang mau ngcamp di gunung ini.

Baca juga:

Gak Suka Solo Traveling? Kuy, Ketahui 5 Komunitas Traveler

Keindahan Alam Kawah Ijen, Banyuwangi!!!

Kamu Wajib Coba Liburan ala backpacker ke Banyuwangi!!!

Kami berada di puncak hanya selama 1 jam. Mengingat semakin siang akan semakin terik saat kita turun kembali. Jadi, selama sejam itu kami manfaatkan untuk yang ingin mendapatkan spot foto atau sekedar menikmati alamnya,

Di gunung ini, terbilang banyak monyet, jadi kita perlu menjaga bawaan kita, untuk tidak diletakan di tanah atau ditinggalkan. Karena monyet-monyet itu akan sangat cepat mengambil bawaan kita.

Salah satu rekan pendakian kami, keasikan berfoto, lupa bahwa menarok tas-nya di salah satu sisi bebatuan gunung. Saat menyadarinya, ternyata tasnya sudah jatuh ke bawah dibawa monyet.

Untung saja, setelah kami turun, langsung dilaporkan kepada petugas di basecamp, dan tasnya dapat ditemukan kembali selang 1,5 jam setelah itu.

Trek untuk turun ke bawah akan mengikuti kembali jalur jalan saat kita mendaki. Dan rasanya akan lebih melelahkan karena menimbang kita hanya istirahat diatas selama 1 jam saja.

Sebab itu, pendakian gunung Bongkok tidak bisa dianggap remeh meskipun ketinggiannya hanya sekitar 975 mdpl. Karena trekking yang kita lalui butuh ekstra tenaga dan pastikan fisik dalam keadaan sehat.

Pada saat turun, aku mengikuti rombongan paling terakhir, karena tulang lututku rasanya udah sangat goyah, wkwk. Berasa jompo banget, hal ini dikarenakan sebelum pendakian aku tak banyak olahraga. Sehingga, tubuh ini kaget seketika dibawa mendaki dengan trekking yang cukup sulit.

Kami turun secara perlahan, tidak terburu-buru mengingat trekkingnya yang bisa saja membuat kita tergelincir.

Pada pukul lebih kurang jam 11 siang, aku sampai di basecamp Gunung Bongkok. Dan auto tiduran terlebih dahulu, karena banyak yang ngantri untuk mandi. Mereka yang lebih dulu sampai di bawah sudah berbenah seperti mandi atau makan.

Basecamp Gunung Bongkok terdapat warung tempat makan, jadi kamu tidak perlu khawatir, hanya saja jika pada saat subuh mereka belum menyediakan lauk pauk, jadi jika kamu mau makan sebelum pendakian, bisa beli makanan di rest area. Warung di basecamp hanya akan menyediakan mie instan dan minuman hangat untuk di waktu subuh. Namun jika di siang hari mereka sudah menyediakan lauk pauk bagi yang ingin makan.

Lokasi Gunung Bongkok Purwakarta

Adakah diantara Journeyers yang baru mendengar nama Gunung Bongkok? Jika ada, kita sama. Karena aku juga baru mengetahui karena diberitahu salah satu teman. Untuk lokasi Gunung Bongkok  berada tidak jauh dari Pasar Plered Purwakarta. Dan alamat lengkapnya Gunung Bongkok berada di Desa Cikandang, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Dari puncak gunung Bongkok kita bisa melihat secara jelas gunung Parang yang sering digunakan sebagai tempat panjat tebing.

Hal Perlu Dipersiapkan Mendaki Gunung Bongkok

Apa saja sih yang perlu dipersiapkan sebelum mendaki gunung Bongkok? Sebenarnya tidak ada perbedaan yang sangat jauh dengan persiapan mendaki gunung lainnya. Berikut poin-poin yang perlu kita persiapkan dan perhatikan untuk mendaki gunung Bongkok.

1. Kondisi fisik yang prima, mengingat jalur trekkingnya yang cukup sulit
2. Usahakan makan nasi sebelum pendakian, karena pendakian ini butuh energi dan tenaga yang cukup tinggi
3. Gunakan baju dan celana yang nyaman dan dapat menyerap keringat dengan baik agar kamu tidak mudah dehidrasi
4. Gunakan sepatu gunung, meskipun ada opsi diperbolehkan menggunakan sendal gunung, tapi aku lebih menyarankan untuk menggunakan sepatu gunung.
5. Bawa headlamp, senter atau bisa menggunakan senter di handphone. Jika pendakian sebelum subuh, atau suasana masih gelap.
6. Bawa air minum secukupnya, atau sediakan Pocari Sweat (ini aku baru mengetahuinya saat pendakian karena bercerita dengan salah satu pendaki, dia menyarankan untuk bawa pocari sweat, karena lebih baik daripada hanya air mineral saja)
7. Sediakan gula aren dan madu. Karena dua makanan ini dapat menstabilkan pernapasan kita saat mendaki gunung.
8. Usahakan menggunakan tas kecil saja yang nyaman saat mendaki. Agar tidak menyulitkan kita saat memanjat bebatuan, tebing atau lainnya.
9. Tidak perlu banyak bawa makanan, karena akan dikhawtirkan kita bisa dikepung sama monyet-monyet diatas.
10. Jangan meninggalkan tas, hal ini juga dikhawatirkan akan diambil sama monyet di gunung.
11. Pastikan kamu tetap bersama rombongan atau teman yang kamu kenal selama pendakian. Mengingat trekkingnya sulit agar jika terjadi apa-apa masih ada yang menolong dan bersama kamu.
12. Terakhir, nikmati pendakianmu, meskipun melelahkan, pasti akan tetap membuat kamu ingin kembali mendaki gunung.

Itulah jejak perjalananku mendaki Gunung Bongkok Purwakarta. Jika kamu menanyakan, apakah worth it mendaki gunung Bongkok? Sangat worth it! Karena pemandangan yang kamu dapatkan di puncak gunung ini sangat indah. Terlepas dari sejarah dan mitos gunung Bongkok, gunung ini wajib kamu jejaki. Bumi Indonesia itu sangat indah. Sebab itu, kita tidak boleh melewatkannya.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini sampai akhir, semoga kamu dapat merasakan keindahan alam Gunung Bongkok juga ya 🙂