Hai, Journeyers!

Setiap lebaran, Mama ku selalu bikin makanan khas Minang yang namanya Galamai. Galamai ini sebenarnya masakan khas asal Payakumbuh. Aku yang merupakan orang Agam Bukittinggi, sempat heran, kok Mama bisa gitu masak makanan khas Payakumbuh ini.

Karena, setiap lebaran, makanan khas Minang yang berbahan dasar tepung ketan ini, selalu jadi incaran teman-teman ku bahkan keluarga ku yang di perantauan juga.




Aku pernah coba Galamai bikinan orang lain, tapi tak seenak bikinan Mama, hehe. Ini bukan karena lidahku yang sudah terbiasa dengan masakan Mama, tapi memang, terkadang yang bikin orang lain terlalu berminyak, atau terlalu lembek, gak kayak punya Mama.

Aku mulai kepo, dari mana Mama mempelajari ini?

Dan aku sebagai anak perantauan yang selalu merindukan Galamai makanan khas Minang buatan Mama, selalu menantikan kiriman Kalamai Mama setiap kali lebaran. Jika aku tak bisa pulang kampung. Seperti tahun lalu, 2020, aku tak bisa pulang karena pandemi.

Galamai Buatan Mama, Resep Warisan Keluarga

Galamai makanan khas minangkabau

Mulailah Mama cerita, ternyata resep ini dari Nenekku. Dulu, waktu Mama masih kecil, Nenek sering ke Payakumbuh untuk jualan, dan Nenek tipikal orang yang suka belajar untuk hal memasak. Kala itu, di kampungku, belum ada yang bisa bikin Galamai, ungkap Mama. Jadi, Nenek mempelajarinya dan menanyakan resepnya kepada salah seorang kenalan Nenek di Payakumbuh.

Setelah itu, Nenek selalu bikin setiap acara-acara tertentu dan juga lebaran. Banyak orang yang takjub, karena rasanya yang enak dan ingin juga mengetahui cara membuatnya. Namun, ternyata gak selalu semua orang bisa berhasil bikin Galamai ini. Sejak saat itu, beberapa kali Nenek dapat pesanan bikin Galamai atau paling tidak bikin disaat lebaran.

Dan semasa hidup Nenek, Mama pun juga mencoba mempelajarinya, namun kala itu Mama belum pernah membuat Galamai sendiri. Pada akhirnya Nenek tiada, Mama pun mencoba membuatnya dengan bertanya pada salah seorang keluarga, untuk resep yang pernah diberikan Nenek. Dan Mama berhasil membuat yang sama persis dengan buatan Nenek.




Asal Usul Galamai

Tak sedikit orang beranggapan Galamai ini bak dodol Garut. Mungkin iya, hampir mirip. Tapi dari segi rasa yang pernah ku coba. Rasanya berbeda. Banyak juga yang mengatakan Galamai merupakan Dodol versinya orang Minang. Lalu, bagaimana asal usul galamai ini, Journeyers?

Dari hasil wawancara yang dilakukan seorang wartawan kepada Bapak Yulfian Azrial atau Yum AZ yang konsen menulis buku Budaya Adat Alam Minangkabau, Galamai memiliki 2 versi untuk disebut bahwa itu Galamai. Yaitu bisa dilihat dari segi sifatnya dan asal usulnya.


Baca juga:

Urang Minang Baralek Gadang 2019 di Tanah Rantau DKI Jakarta

Love Your Self Dengan Cara Mengatasi Overthinking!


Dari penjelasan beliau, mengatakan Galamai dapat dilihat dari sifatnya yang galeme atau galemai (yang artinya berlemak). Bila dibawakan pada bubur, orang Minang menyebutnya bersifat galeok (kenyal). Jika dilihat dari segi asal usulnya, galamai itu merupakan singkatan dari gulo amai yang artinya gula mande. Karena bahan dasarnya selain dari tepung ketan, menggunakan gula merah dulunya.

Namun, ada juga yang mengatakan, untuk asal usul Galamai ini tidak diketahui, karena sejak dulunya memang sudah disebut Galamai.

Cara Membuat Galamai Versi Mama, Resep Warisan Keluarga

Cara membuat galamai makanan khas minang

Seketika aku menghubungi Mama, untuk menanyakan bagaimana cara membuat Galamai ini, kalo keluargaku sering menyebutnya Kalamai. Mama langsung excited, dan menceritakan cara pembuatannya serta bahannya.

Bahan Dasar Pembuatan Galamai

  • Tepung ketan hitam = 1 L kecil (sagantang, dalam bahasa Minang)
  • Tepung ketan Putih = 1 L kecil (sagantang, dalam bahasa Minang)
  • Gula pasir = 1 Kg
  • Bubuk Vanile = 2 bungkus kecil
  • Kelapa yang sedikit Matang atau kelapa tua = 3 buah ukuran besar
  • Garam secukupnya
  • Air putih = 3 L

Untuk bahan dasarnya cukup sederhana, Journeyers! Dan sangat mudah untuk ditemui. Lalu bagaimana cara membuatnya, yuk, simak, Journeyers!

Cara pembuatan Galamai/Kalamai

  • Penyediaan Bahan

Hal yang pertama adalah, sediakan tepung ketannya. Biasanya, Mama akan membeli ketan hitam dan putih terlebih dahulu. Lalu direndam sekitar 3 – 5 jam. Lalu dikeringkan. Setelah kering, barulah digiling hingga menjadi tepung. Lakukan hal ini untuk kedua jenis ketan yang akan digunakan.

Setelah tepung ketan tersedia, dpatkan sari kelapa dari kelapa yang sudah diparut sebelumnya. Gunakan air putih 3L yang disediakan untuk sebagai air peremas kelapa parut. Usahakan air putihnya yang hangat. Maksimalkan remasan kelapa parut agar mendapatkan santan yang banyak.

  • Step by step pembuatannya
  1. Masukan santan kedalam kuali.
  2. Masuki tepung ketan hitam dan tepung ketan putih secara besamaan, aduk merata, agar tidak menggumpal
  3. Lalu tambahkan bubuk valine 2 bungkus kecil kedalam adonan.
  4. Aduk secara merata, usahakan saat pengadukan dilakukan secara keseluruhan agar tidak ada yang melengket pada kuali.
  5. Apabila adonan sudah mulai sedikit mengental, maka masuki gula pasir dan garam secukupnya.
  6. Aduk kembali, usahakan api yang digunakan tidak terlalu besar dan penyebarannya merata
  7. Kalamai/Galamai akan dianggap sudah matang, apabila adonan tidak lagi melengket saat di sentuh dengan jari.
  8. Taruhkan Galamai yang sudah matang dalam plastik.
  9. Diamkan hingga dingin, dan Galamai sudah bisa disantap.

Pembuatan Galamai makanan khas Minang ini, akan lebih baik dan enak hasilnya apabila dimasak menggunakan tungku dan kuali berbahan besi. Itu sebabnya, Galamai buatan Mama terasa enak.




Dan perlu diketahui, Journeyers. Pembuatan Galamai/kalamai ini membutuhkan tenaga yang ekstrak dan kuat pada saat pengadukan. Jika kamu tidak sempurna pada saat mengaduk, maka hasilnya pun akan tidak bagus dan rasanya kurang makyusss.

Jadi, bagaimana? Penasaran tidak dengan rasa Galamai/kalamai ini? Sekarang kamu bisa mencobanya sendiri, Journeyers!

 

*Tulisan Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like