Hai, Journeyers!

Dahulu aku belum memahami begitu berdampaknya pada kesehatan dan hubungan sosial terkait dengan overthinking. Bagiku, hal wajar jika kita mengalami overthinking. Namun makin lama, ini makin membuatku berasa menjadi orang lain, dengan pemikiran-pemikiran yang tak mampu aku kendalikan. Sungguh, ini bukanlah suatu kewajaran, pikirku.

Pernah seorang teman berceletuk, “Apa kamu gak capek overthinking mulu?”. Capek, capek banget, pikirku. Tapi sulit sekali bagiku untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran itu.

Dan aku pun mulai mencari tahu, penyebab munculnya overthinking, cara mengatasi overthinking, apa saja dampak dari overthinking ini.

I just wanna love my self, first, mindsetku.

Overthinking, tidak datang dengan sendirinya, kenali penyebab overthinking

Pemahaman aku mengenai overthinking itu adalah wajar, salah. Ini tidaklah wajar, Journeyers! Overthinking ini merujuk ke kebiasaan kita memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Baik memikirkan apa yang telah terjadi ataupun yang akan terjadi.

Seperti yang kita ketahui, tak ada yang wajar jika itu secara berlebihan. Dan prilaku ini pun tidak datang dengan sendirinya. Ada penyebab munculnya prilaku overthinking ini, Journeyers!

cara mengatasi overthinking dalam islam

Amati penyebab munculnya overthinking berikut, agar kamu tak mendapatkan dampaknya, Journeyers!

1. Suka memendamkan masalah sendiri

Salah satu penyebab munculnya prilaku overthinking adalah memendam masalah sendiri. Mereka hanya bermain dengan analisa sendiri. Enggan untuk berbagi masalah dengan orang lain.

Adakalanya, kita harus tertutup dengan orang lain, namun disaat mendapatkan masalah, tak ada salahnya untuk berbagi dengan orang lain. Mungkin cukup sahabat atau keluarga terdekat. Agar, masalah itu tidak hanya berkecamuk dalam pikiran sendiri.

Karena dengan itu kita akan mendapatkan pemikiran yang terbuka dan melihat sudut pandang dari orang lain.




2. Pesimis dan tidak percaya diri

Prilaku pesimis dan tidak percaya diri dalam suatu lingkungan membuat kita untuk mengalami yang namanya overthinking. Karena kita merasa tak mampu lebih baik dari orang lain. Tidak berani untuk mengambil tindakan. Dan lagi, hanya tenggelam dalam pemikiran sendiri.

Sikap ini akan menyebabkan kita untuk selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Merasa orang lain lebih baik dan sukses dari diri sendiri.

3. Merupakan orang yang perfesionis

Ternyata sikap perfeksionis merupakan bagian penyebab dari timbulnya sikap overthinking, Journeyers! Kenapa? Ya, karena  seorang perfeksionis tidak akan mau terjadi kesalahan dan kekurangan apapun yang akan mereka lakukan.

Tak sedikit, seorang perfeksionis akan memikirkan sebab akibat, dampak panjang yang akan mereka lakukan. Akan memikirkan penilaian orang lain dan berusaha semuanya sempurna, hingga memikirkannya secara detail. Tidak menerima kesalahan.

4. Berada di lingkaran pertemanan overthinking

Sangat penting, bagi kita untuk menentukan dengan siapa kita berteman. Karena lingkungan pertemanan dapat mempengaruhi apa yang kita lakukan.

Jika kamu memiliki teman yang juga overthinking. Maka yang ada, kamu tak akan pernah mendapatkan solusi dari temanmu. Karena, kalian akan memikirkan secara detail dan berlebihan apapun yang terjadi.




Dari 4 penyebab munculnya prilaku overthinking diatas, apakah kamu pernah mengalaminya? Jika pernah, coba untuk tidak larut dengan prilaku itu agar terhindar dari overthinking.

Dampak dari sikap overthinking

Journeyers! Kamu perlu hati-hati apabila mengalami overthinking. Karena sikap ini akan sangat berdampak pada kesehatan mental kamu serta hubungan sosialmu.

Dari berbagai sumber yang aku baca, ada beberapa poin dampak dari overthinking. Simak, yuk!

1. Dampak pada kesehatan mental

Entah kenapa, dampak ini menjadi sorotan pertama bagiku. Yap, dampak overthinking ini akan menyebabkan timbulnya stres, rasa kecemasan yang tinggi, rasa bersalah berlebihan, depresi hingga serangan panik yang semakin tinggi.

Bahaya sekali dampaknya pada kesehatan mental kita lho, Journeyers! 

2. Dampak pada hubungan sosial

cara mengatasi overthinking sebelum tidur

Jika kamu memiliki sikap dan prilaku overthinking, akan berdampak pada kehidupan sosialmu. Kamu sulit untuk percaya kepada orang lain, kamu selalu merasa orang lain meremehkan kamu. Bahkan kamu lebih sering berprasangka buruk terhadap orang lain.

Sikap ini akan membuat orang lain tak nyaman denganmu dan sulit untuk bersosialisasi bersama orang lain.


Baca juga:

Kriteria Sahabat Yang Selalu Mengisi Hari-hariku

Traveling Ke Korea? Gunakan Bahasa Korea Ini!


Lalu, bagaimana cara mengatasi overthinking?

Setelah kita mengetahui penyebab dan dampak dari overthinking, tentu aku tak ingin berlarut-larut dalam bersikap overthinking. Yap, sedih rasanya, makin depresi, saat kita merasa tak nyaman dengan orang lain, karena banyaknya pemikiran-pemikiran berlebihan untuk masalah sepele.

Ada beberapa cara yang aku lakukan untuk berusaha mengurangi overthinking ini. Yuk, simak!

1. Katakan pada diri sendiri, penilaian-penilaian positif

Latih diri untuk lebih menghargai diri sendiri. Tak perlu dengan cara berlebihan. Cukup katakan pada diri sendiri, “Semua baik-baik saja! Kamu bisa, kamu kuat!”. Atau katakan pada diri sendiri, “Terima kasih ya, kamu sudah berusaha yang terbaik”.

Kata-kata positif yang kita berikan pada diri sendiri akan menuntun kita pada mindset yang positif. Sehingga ini dapat mengurang rasa overthinking.

2. Lakukan kegiatan yang disukai

Nah, agar kita tak selalu memikirkan hal yang berlebihan, cobalah untuk memulai lakukan kegiatan yang kamu sukai. Jika kamu suka menulis, cobalah tuangkan dalam tulisan. Atau ada juga dengan cara membaca buku.

Sedangkan aku pribadi, untuk cara mengatasi overthinking yang menghampiri dengan cara menonton drama korea. Eitsss, jangan salah! Drama korea merupakan cara ampuh bagiku. Seketika lupa akan masalah yang sedang dialami jika dengan cara menonton. Selain itu, caraku mengatasinya adalah dengan menulis. Meskipun ini lebih jarang aku lakukan. Hihi. Menonton adalah jalan ninjaku saat mendapatkan masalah.

Yah, kembali pada hal yang kita sukai masing-masing. Cobalah memulainya dari sekarang ya, Journeyers!

3. Kurangi penggunaan media sosial secara berlebihan

Jadi, tak sedikit media sosial menjadi penyebab meningkatnya depresi di kalangan masyarakat. Terlebih media sosial merupakan panggung tipu-tipu. Yang menampilkan lebih banyak sisi sempurna seseorang. Ini menyebabkan munculnya overthinking. Membandingkan diri sendiri terhadap orang lain.

4. Berpikiranlah secara terbuka

Mulailah untuk tidak memendam masalah sendirian. Percayakan satu orang yang mungkin rasanya bisa memberikan solusi atas masalahmu. Sehingga kamu tidak tenggelam dengan pemikiranmu sendiri.




Jika terjadi masalah, fokuslah untuk mencari solusi atau mencari cara memecahkan masalah tersebut.

Bagaimana, Journeyers? Sudah tahu, kan? Cara mengatasi overthinking? Ayo, kita berusaha bersama-sama.

Love your self, first! Sudah cukup, jangan menyakiti diri sendiri dengan pemikiran-pemikiran yang berlebihan ya.

*Tulisan Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting.

6 comments
  1. Dulu aku sedikit overthinking. Trutama pas msh kerja. Dengan segala kompetisi Ama peers, politik kantor , masalah2, itu bikin confident kadang down. Ujung2nya jd terlalu takut dan kebanyakan mikir thd segala sesuatu. Ngaruh banget ke performance

    Tapi aku beruntung dpt atasan yg sangat support saat itu. Jd pelan2 aku bisa mengatasi mba. Sekarang Krn udh resign, aku ga sering lagi mengalami ini sih . Mungkin Krn lingkungan di rumah yg lebih santai, suami mendukung kegiatanku di rumah, jd pikiran LBH rileks :D. Aku hrs akuin dukungan dr orang terdekat juga sangat mempengaruhi kita utk handle overthinking

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like