Hi, Journeyers!!!
Ahli psikologi mengatakan bahwa setiap kita memiliki cara yang berbeda-beda dalam melampiaskan emosinya dan kejenuhannya dari rutinitas monoton sehari-hari. Nah, aku pribadi melampiaskan rasa jenuhku salah satunya dengan cara traveling.
Ada seorang teman mengatakan traveling tidak suatu hal yang diwajibkan namun tetap berperan penting dalam membangkitkan perasaan dari kejenuhan.
Setelah lama tak menikmati alam liar, tiba-tiba seorang teman mengajak untuk menelusuri salah satu curug yang ada di Bogor. Tak lama aku mempertimbangkan ajakan tersebut. Ternyata Curug yang akan kita kunjungi adalah Curug Cikuluwung yang aku tonton seminggu sebelumnya pada tayangan My Trip My Adventure feat Betrand Peto.
Sontak aku seneng banget, kebetulan banget juga. Selain curug terindah, curug yang dikenal sebagai surga tersembunyi di Bogor ini terletak di Kampung Asih, Desa Cibitung Wetan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rencana Dadakan, Maka Terjadilah
Perjalanan yang serba dadakan, membahas rencana trip sehari sebelum kita berangkat. Diskusi hanya dalam semalam. Kesulitan saat menentukan transportasi ke lokasi destinasi. Tadinya, kita mau coba rental mobil untuk transportasi kesana. Kita sudah menghubungi beberapa jasa rental mobil, namun sudah full. Bahkan rental motor pun demikian.
Kita dapat pelajaran untuk kejadian ini, ternyata trip dadakan akan mempersulit kita untuk transportasi. Namun, semuanya tetap dicari solusi alternatif. Kondisi ini tak menyurutkan semangat kita untuk tetap menelusuri Curug Cikuluwung, Bogor Barat, Bogor.
Akhirnya, ada seorang teman yang menyarankan untuk menggunakan angkot. Aku pribadi tak masalah dengan itu. Ternyata semua juga setuju. Ok, perjalanan kita dimulai, Journeyers!
Meeting point untuk teman-teman yang di Jakarta adalah Stasiun Cawang. Jadi, akupun berangkat lebih awal karena lokasiku di Jakarta Barat. Sesampai di Stasiun Cawang sekitar pukul 06.15 WIB. Dari Jakarta akan ada 4 orang anggota tim termasuk aku. Dari 4 orang, satu anggota gagal berangkat bersama kita. Karena dia ketiduran, Guys! Hehe.
Kita sudah berusaha menghubunginya beberapa kali, namun tak ada respon, hingga lebih dari setengah jam tak ada respon, kita memutuskan untuk melanjutkan ke Bogor, mungkin saja nanti dia menyusul, kita akan tunggu dia di Stasiun Bogor, pikirku.
Rute Menuju Curug Cikuluwung
Sesampai di Stasiun Bogor, seorang teman dari Depok sudah lebih dahulu sampai disana. Karena masih tak ada kabar dari teman yang tertinggal, kita pun langsung menuju lokasi Curug Cikuluwung Leuwiliang Bogor.
Dari Stasiun Bogor, kita akan menuju ke Terminal Laladon dengan menggunakan angkot. Sekitar lebih kurang 1 jam, kita sampai di Terminal Laladon. Disini kita akan menyambung lagi menuju ke Terminal Leuwiliang. Namun, kita memutuskan untuk menggunakan taxi online. Karena lama menunggu angkot yang ng-tem untuk penuh terlebih dahulu.
Akses Curug Cikuluwung masih terbilang agak sulit, sehingga jika menggunakan kendaraan umum kita harus menyambung-nyambung. Nanti untuk biaya-biayanya akan aku infoin di akhir tulisan ini ya, Journeyers! Hihi
Yaps, kita menggunakan taxi online hingga gerbang depan pintu masuk Wisata Curug Cikuwiliang. Nah, disini ada pengalaman yang memberi pelajaran bagiku. Lokasi Curug Cikuluwung ini masih terbilang tersembunyi, bahkan jalan menuju lokasipun masih sangat kecil.
Kita yang sesama belum pernah ke destinasi ini menggunakan Google Maps untuk mencari lokasi. Ternyata menuju lokasi pun minim jaringan internet. Kita sempat disesatkan oleh Google Maps, Guys. Kita salah masuk jalan yang mana jalan tersebut hanya bisa dilalui satu mobil dan jalannya menanjak samping kanan kita pun jurang yang tak begitu tinggi karena ada perkebunan warga disana.
Saat bertemu lawan di depan, harus mengalah salah satunya. Namun cukup membuat kita was-was. Akhirnya kita bertanya pada salah satu driver yang berpapasan dengan kita. Dia memberikan arahan lokasi destinasi, akhirnya kita putar balik.
Baca juga:
Traveling hemat? Yuks, simak beberapa tips Backpacker-an berikut ini, Guys!
Harga Tiket Masuk Dan Fasilitas Curug Cikuluwung
Tak lama, kita menemukan yang kita cari. Saat sudah sampai di parkiran masuk Wisata Curug Cikuluwung, beberapa anak-anak kecil siap mengantar kita menuju Pos Pembelian Tiket. Curug Cikuluwung memiliki 2 lokasi, yaitu Curug Cikuluwung 1 dan Curug Cikuluwung 2.
Aku dan teman-temanku memilih Curug Cikuluwung 1. Karena memiliki spot yang lebih indah dan lokasinya lebih dekat. Untuk tiket masuk Curug Cikuluwung ini kita dikenakan 20k. Jika ingin beserta pelampung, ditambah 10k. Totalnya 30k (htm+pelampung).
Setelah tiket masuk kita terima, anak-anak kecil yang mengantar kita ini dikasih uang jajan (aku baru tau kebiasaan ini saat temenku ngasih uang ke anak-anak tersebut). Lalu sebelum kita menuju Curug, kita akan diberikan sedikit arahan oleh salah satu petugas yang ada disana. Pada Curug ini, ada tempat yang tidak diizinkan untuk dijamah dan ada yang boleh. Ada 3 wilayah genangan air dari curug ini, 2 boleh dijamah wisatawan, 1 wilayah tidak boleh dengan alasan kedalamannya belum diketahui. Bahkan petugasnya pun memberikan info lokasi yang aman digunakan untuk terjun berenang atau melompat dari ketinggian.
Aku dan teman-temanku sampai di lokasi destinasi sudah mendekati pukul 11.30 siang. Pada saat kita menuju ke Curug, para petugas disana tidak memperbolehkan kami turun ke bawah untuk ke Curug. Dan menyarankan untuk masuk ke Curug pukul 12.15 WIB.
Mungkin saja, curug ini memiliki peraturan sendiri untuk tidak dimasuki pada saat tertentu. Dan bahkan kita sendiri pun mengetahui sekali, jam-jam tersebut merupakan jam rawan untuk kita berhati-hati apalagi ditempat wisata alam yang masih sakral akan kisah mistisnya. Kita mengikuti saran mereka, karena pertimbangan mending shalat Zuhur terlebih dahulu sebelum baju basah-basah berenang.
Menikmati keindahan Alam Curug Cikuluwung
Aku dan teman-teman pun akhirnya memilih makan siang dan shalat zuhur hingga pukul 12.30 WIB, kita kembali menuju ke curug.
Saat kita baru memasuki wilayah curug, kondisi pengunjung belum begitu ramai. Dan disini juga kita diharuskan melepaskan alas kaki dari awal menuju curug, dengan alasan menghindari kecelakaan karena terpeleset.
Karena untuk menuju curug ini, kita akan melewati tumpukan bebatuan yang tidak beraturan dan jalanannya licin bahkan ada bebatuan yang diselimuti lumut, perlu kehati-hatian ekstrak, Journeyers! Curug terindah di Jawa Barat ini terletak diantara bebatuan, tampak eksotis serta airnya pun jernih. Di curug ini kita akan seolah berada di Little Green Canyon -nya, Bogor, Journeyers!
Mitos Curug Cikuluwung
Surga tersembunyi yang ada di Bogor ini sungguh membuatku takjub dan kagum akan keindahannya. Dan konon kata warga sekitar, wisata curug cikuluwung bogor ini memiliki kisah mistis sebagai tempat kursi-kursi kerajaan Mulawarman, Journeyers. Cerita Curug Cikuluwung sudah banyak diketahui warga sekitar.
Maka dari itu, aku selalu sarankan kepada teman-teman, jika kamu mau berkunjung atau berpergian ke sebuah tempat wisata, untuk selalu jaga sopan santun dan tata krama kita di tempat tersebut. Ini tak hanya di tempat wisata saja, namun dimanapun kamu berada, ya.
Di Curug ini, semakin sore makin ramai pengunjung. Tak hanya wisatawan lokal, ada wisatawan asing juga. Karena aku kesana di hari weekend, jadi makin ramai. Jika kamu mau ke curug ini, disarankan jangan akhir pekan dan hari selasa. Karena akan sangat ramai, cukup sulit bagi kamu yang ingin mengambil spot bagus di curug ini.
Puas berenang yang hampir buat aku kelelep, heheh. Hingga mengambil beberapa spot foto. Cukup ekstrim sih, untuk mendapatkan spot deket air terjunnya. Batunya licin banget.
Waktunya Kembali Pulang
Saat menunjukan pukul 14.00 WIB, kita sepakat segera berberes untuk kembali ke Jakarta. Mengingat perjalanan yang nanti akan penuh kemacetan jika semakin sore.
Selesai kita membersihkan badan, kita bersiap pulang. Dan, di lokasi ini minim jaringan dan sangat sedikit ada ojek online, kita memutuskan berjalan menuju jalan yang nantinya akan dilalui angkot. Kita berjalan hingga simpang Cemplang. Lumayan jauh, memakan waktu lebih kurang 30 menitan.
Namun kamu tak akan merasa capek, karena kamu berjalan diantara rimbun tanaman dan pepohonan, apalagi sudah menjelang sore, udara yang segar dan rasanya kamu bisa menikmati tanaman yang hijau disekelilingmu. Dan warga disana pun banyak menanam tanaman singkong di kebunnya. Sepertinya, singkong salah satu sumber penghasilan mereka. Hmmm.
Sesampai di simpang Cemplang, cukup lama kita menunggu angkot yang akan membawa kita ke Terminal Leuwiliang. Dari Terminal Leuwiliang pun kita memilih menggunakan taxi online menuju Stasiun Bogor, untuk menghematkan budget dan waktu. Jika kamu keberatan dengan biaya ojol, kamu bisa gunakan angkot dari Terminal Leuwiliang menuju Terminal Laladon, lalu lanjut naik angkot menuju Stasiun Bogor.
Dan liburan berakhir. Sampai di Stasiun Bogor, kita sempatkan mengisi kekosongan perut terlebih dahulu, Guys! Bukan kekosongan hati ya! Heheh. Kita makan soto mie khas Bogor. Lalu segera mengejar kereta agar tidak makin malam sampai di Jakarta.
======================o=====================
Budjet yang dikeluarkan selama menuju Curug Cikuluwung:
1. Tiket KRL Stasiun Tanah Abang – Stasiun Bogor = 6k pp
2. Ongkos angkot Stasiun Bogor – Terminal Laladon = 5k
3. Ongkos angkot Terminal Laladon – Terminal Leuwiliang = 10k (Bagi Journeyers yang ingin naik angkot, ini gambarannya, karena kita memilih menggunakan Ojol)
4. Ongkos Ojol Terminal Laladon – Wisata Curug Cikuluwung = 100k ( 25k/orang)
5. Tiket Masuk Wisata Curug Cikuluwung = 20k
6. Sewa pelampung Curug Cikuluwung = 10k
7. Mie rebus Curug Cikuluwung = 10k/porsi
8. Ongkos angkot Simpang Cemplang – Terminal Leuwiliang = 8k
9. Ongkos Ojol Terminal Leuwiliang – Stasiun Bogor = 100k (25k/orang)
10. Soto mie Bogor + es teh = 23k
======================o=====================
Nah, inilah akhir pekan ku yang dadakan ke Curug Cikuluwung Cibitung Wetan Bogor Jawa Barat, Journeyers. Terkadang terlalu direncanakan hanyalah jadi wacana, namun yang dadakan langsung terlaksanakan.
Selamat berakhir pekan, Guys~~
Salam,
Ova Forlendy.
8 comments
Semoga sukses selalu ya mbak ova
Aamiinnn.
Makasih lo Bebsss… kisseu kisseu
Wah, menyenangkan sekali ya bisa wisata dadakan rame-rame.
Iya, Mba. Kadang terlalu direncanakan hanya menjadi wacana, hehe
Makasih banyak infonya, izin save ya…kayaknya nanti pengen ke sana bareng keluarga….
Baikkk Mba. 😊
Patut di coba nih, thank infonya mbak
iyaa, masama, semoga bermanfaat 🙂