Hi, Journeyers!
Menulis merupakan metode penyembuhan dari rasa sakit, ungkap salah seorang temanku. Namun, bagiku menulis merupakan cara aku untuk mengukir kenangan yang sudah terjadi. Memang ada yang mengatakan kenangan hanya akan abadi didalam hati kita, tapi akan lebih abadi lagi apabila kita bisa menoresnya dalam bentuk sebuah tulisan.
Pertengahan bulan lalu, tepat sebelum hari kemerdekaan Indonesia. Seorang teman menghubungiku dengan pertanyaan, “Va, beneran nih kita gak mau ada explore kemana mana?”. Maka terjadilah traveling dadakan yang dipersiapkan sehari sebelum berangkat ini.
Kita memutuskan untuk menelusuri Curug Nangka, yang berada di Bogor. Awalnya sulit untuk memutuskan destinasi yang ingin kita kunjungi. Dalam pikiranku ingin sekali melakukan perjalanan yang jauh. Tetapi tidak memungkinkan bagi temanku.
Rute dari Jakarta ke Curug Nangka
Untuk ke lokasi destinasi, aku berangkat dari Jakarta, tepatnya daerah Grogol. Jadi, aku memilih naik busway terlebih dahulu menuju Stasiun Juanda. Ini lebih hemat dibandingkan aku naik ojol ke Stasiun Tanah Abang, yang lebih dekat dibandingkan ke Stasiun Juanda. Dari halte Busway Juanda, kita hanya berjalan sedikit menuju stasiunnya. Berangkat dari jam 9 an pagi dari kosan, dan nyampe di Stasiun Bogor pukul 11.31 WIB.
Sesampai di Stasiun Bogor, aku langsung menemui temanku. Kita keluar dan berjalan menuju Mall BTM Bogor. Dari Stasiun Bogor, hanya 1.4 km. Ini lebih praktis dan cepat dibandingkan kita naik angkot dari depan Stasiun Bogor. Karena akan lebih memakan waktu.
Berjalan sekitar 18 menit, kita menyebrang dari depan mall untuk naik angkot no.03 berwarna biru. Angkot ini akan membawamu menuju destinasi. Dan kamu cukup sekali naik angkot saja dengan biaya Rp.10.000,-.
Jarak tempuh dari Mall BTM Bogor menuju Curug Nangka sekitar 1 jam 20 menit. Tergantung kondisi kemacetan di jalan juga sih. Nah, jika kamu ragu untuk lokasi kamu turun, kamu cukup bilang ke sopir angkotnya untuk minta diturunkan di Curug Nangka. Nanti sopirnya akan menurunkan kamu tepat di persimpangan menuju Curug Nangka.
Dari persimpangan saat turun angkot. Kamu bisa memilih untuk berjalan atau naik ojek. Karena disana akan banyak ojek yang standby. Biayanya tergantung kamu bisa tawar menawar dengan Bapaknya. Kita awalnya ditawarkan Rp.15.000,-/orang. Lalu, Rp.15.000,-/2 orang.
Meski sudah ditawarkan lebih murah. Kami tetap sesuai keputusan awal untuk memilih berjalan. Kenapa? Karena lebih bisa menikmati perjalanan diantara dedaunan. Dan juga bisa menghematkan pengeluaran. Heheh, ini alasan utamanya sebenarnya.
Welcome to Halimun Salak, Kawasan Curug Nangka
Curug Nangka berada di Sukajadi, Kec. Tamansari, Bogor, Jawa Barat. Jadi, setelah turun dari angkot, kita berjalan menuju curug agak mendaki. Jalanannya pun sudah beraspal serta kiri kanan kamu akan temui beberapa villa untuk penginapan.
Nanti akan terlihat gerbang wisata curug Nangka. Di gerbang awal kamu tidak dimintai uang masuk. Namun nanti di gerbang kedua akan ada petugasnya. Kamu cukup bayar Rp.17.000,-/orang.
Kamu tidak langsung bertemu dengan curugnya. Namun kamu kembali berjalan dibawah rindangnya pepohonan pinus.
Destinasi kawasan Curug Nangka ini sangat cocok sebagai destinasi traveling bersama keluarga. Sehingga tak heran banyak keluarga yang menghabiskan liburannya disini. Dan untuk parkirannya pun sangat rame saat aku kesana. Terlebih waktu itu tepat tanggal 16 Agustus 2020, long holiday.
Meskipun demikian, kamu harus tetap menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata ya. Untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Kamu akan menyeberangi jembatan besi lalu berjalan sedikit akan menemukan plang panah Curug Nangka.
Baca juga:
Menapaki kaki di Surga Tersembunyi Bogor, Curug Cikuluwung! Kuy!
Pulau Pari, Destinasi Traveling Yang Cocok Saat New Normal
Review Aplikasi IDN App, Media Berita Multi-Platform Kekinian
Trekking Menuju Curug Nangka
Di kawasan Curug Nangka ini sendiri terdapat curug lainnya juga. Namun, tak sedikit yang mengatakan Curug Nangka lebih indah dari curug yang ada d kawasan yang sama.
Perlu kamu ketahui, jalan menuju Curug Nangka, kita harus menyusuri sungai yang berbatuan. Bisa dikatakan dominan tajam batunya. Namun kondisi ini tak menyurutkan para pengunjung.
Air sungainya tidak terlalu deras. Hanya perlu ekstra hati-hati saat menginjak bebatuannya, karena batunya licin dan berlumut. Yang aku salutkan adalah banyak orangtua yang mengendong anaknya yang masih kecil untuk menikmati keindahan curug ini dengan kondisi trekking seperti ini. Wahhh. Aku saja kesulitan untuk membawa badanku sendiri.
Setelah kamu menyusuri sungai ini, diujung kamu akan temui langsung curug yang kamu cari. Kamu bisa mandi dibawah air curugnya. Dan juga tidak dalam. Hanya saja perlu hati-hati ya.
Tentang Curug Nangka
Sekilas tentang Curug Nangka ini sendiri, konon katanya penamaan curug ini berdasarkan dulunya terdapat pohon nangka yang selalu berbuah banyak dan tak pernah habis buahnya disekitar curug. Namun, tak ada yang mengetahui dari mana asal pohon nangka tersebut. Seiring berjalannya waktu, pohon ini pun menghilang. Warga pun tak mengetahui penyebab menghilangnya pohon nangka ini. Ih, seremmm ya. Hihi.
Curug ini memiliki tinggi 25 meter, dan posisinya pun berada di 750 mdpl. Oleh sebab itu, jika kamu ingin menikmati alam yang asri dan adem, disini sangat direkomendasikan.
Puas bermain air di curug ini, kami memutuskan untuk segera membersihkan pakaian. Eitsss, jangan pulang dulu. Memang kita menelusuri Curug Nangka. Tapi, selain curug, kamu harus nikmati juga kesejukan dibawah pohon pinus.
Dan, perlu kamu ketahui, di kawasan ini kamu juga bisa camping dibawah pepohonan pinus yang rindang bersama keluarga ataupun teman-teman kamu. Hanya saja, kamu perlu hati-hati karena di kawasan ini banyak monyet liar yang cukup mengerikan menurutku.
Kita hampir di serang kumpulan monyet-monyet waktu itu. Gak tau kenapa, sepertinya ada yang membuat mereka tak nyaman. Aku dapat trik baru dari temenku. Saat menghadapi monyet liar, jangan tatap mereka. Coba alihkan pandanganmu ke yang lain. Maka mereka tak akan menyerang. Ngeri juga menelusuri Curug Nangka ini, Journeyers!
Kesejukan dibawah rindang Hutan Pinus
Keindahan alam hutan pinus di kawasan Curug Nangka ini sangat sulit untuk diabaikan. Disini juga terdapat live music yang dilakukan oleh sekelompok orang. Terdapat juga hammock diantara pepohonan pinus. Jika kamu ingin menikmati tiduran di hammock sembari menghirup keasrian alamnya, kamu cukup membayar Rp. 5000,. untuk sewa hammock.
Awalnya kita tidak mengetahui kalo hammock tersebut disewakan. Iyaa, aja kali, gratis. Hehe. Ternyata setelah kita puas menggunakannya nanti pemiliknya akan menagih langsung, Journeyers!
Tempat ini sangat cocok untuk sebagai tempat menenangkan diri. Karena suasananya yang begitu asri dan menyejukan.
Oia, disini juga banyak yang berjualan makanan apabila perut kamu keroncongan, Journeyers! Dan harganya pun sama dengan lokasi wisata ditempat lain.
Saatnya Balik ke Jakarta
Waktu sudah menunjukan jelang sore. Kita pun memutuskan untuk pulang. Saat itu cuaca sudah mendung. Agar tidak kehujanan, kita berjalan dengan cepat menuju ke angkot.
Kembali muncul pertanyaan dari seorang teman, “Kenapa kalo jalan pulang lebih dekat jaraknya dibandingkan pergi ya?” Kita ngakak. Karena memang saat pulang waktu tempuh kita cukup cepat.
Dan sangat bersyukur, saat kita masuk angkot, hujan mengguyur kota Bogor sangat deras. Jadi, kita gak kebasahan.
Kita ditawarkan sama sopir angkotnya Rp.12.000,-/orang (ini sudah hasil perdebatan yang cukup sengit, eh gak deng #peace. Hasil tawar menawar kita) Sehingga kita tak perlu lagi berjalan dari Mall BTM Bogor, namun diantarkan langsung ke depan Stasiun Bogor.
Sebelum naik kereta, kita singgah terlebih dahulu untuk membeli Talas Bogor Sangkuriang yang ada di Stasiun. Karena aku sangat suka. Hehe.
Dan kamu perlu ketahui juga. Perjalanan ini tidak seekstrim yang aku pikirkan. Kenapa? Karena kereta yang kita naiki saat pergi dan pulang sangat sepi penumpang. Mungkin efek pandemi, jadi tak banyak yang berpergian.
Serasa isi kereta cuma kita doang, sepi banget. Agak ngeri dikit sih. Tapi, ini lebih baik dibandingkan harus berdesak-desakan saat pandemi ini.
Nah, itulah perjalanan ku menelusuri Curug Nangka bersama teman-temanku. Cukup hemat ya, makanya kita menyebutnya traveling hemat.
Rincian pengeluaran traveling ke Curug Nangka
Biaya busway Transjakarta Grogol- Juanda (pp) = 7k
Biaya Stasiun Juanda-Stasiun Bogor (pp) = 12k
Ongkos Angkot BTM- Curug Nangka (pergi) = 10k
Ongkos Curug Nangka- Stasiun Bogor (pulang) = 12k
Makan mie rebus + teh hangat = 20k
Biaya Sewa Hammock = 5k
Total pengeluaran = 66k
Ok, tak masalah gak jadi mengibarkan bendera di atas gunung Prau di hari kemerdekaan RI. Destinasi beralih ke menelusuri Curug Nangka pun tak mengecewakanku. Lain waktu, mungkin kita kan jadwalkan lagi ke Gunung Prau ya, Journeyers!. Hehe.
Salam hangat,
Ova Forlendy
3 comments
Menyebrang dari Mall untuk naik angkotnya Mba. Kalo waktu tempuh dari naik angkot ke curugnya tergantung kemacetan arah kesana Mba. Kmaren saat saya kesana, kebetulan di weekend, lumayan rame.
Wah, jadi pengen. Kapan aku diajak ke sana? Hahaha
Kayaknya temannya adem banget. Ramah anak nggak mb?
Ayukk kesini mba, ntar aku guide deh. Hihi.
Destinasinya mang ramah tuk anak². Kalo mau melatih ngcamp tuk anak² juga bsa disini mba. Ada camp areanya juga.