Hai, Journeyers!

Mari bercerita!!! Kota Lama Semarang, juga dikenal sebagai “Little Netherlands,” adalah sebuah kawasan bersejarah di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Di malam hari, Kota Lama Semarang memiliki pesona yang berbeda dengan suasana yang lebih tenang dan penuh dengan cahaya lampu. Bangunan-bangunan bersejarah yang bergaya arsitektur Belanda dan Cina di kawasan ini sering diterangi oleh lampu-lampu jalan dan lampu hias, menciptakan suasana yang memikat.

Di malam hari, kamu dapat menjelajahi kawasan ini dengan berjalan kaki sambil menikmati pemandangan bangunan-bangunan bersejarah yang terang benderang. Banyak warung kopi, kafe, dan restoran yang juga tetap buka di malam hari, sehingga kamu dapat menikmati makan malam atau minuman sambil menikmati pesona Kota Lama Semarang yang khas.

Namun, pastikan untuk memeriksa informasi terbaru tentang jam buka dan aktivitas di Kota Lama Semarang, karena situasi bisa saja berubah sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku.

Pada saat aku ke Semarang, aku ke Kota Lama di jam 8 malam. Suasana Kota Lama Semarang malam hari pada saat itu sangat ramai. Mungkin karena aku kesana pada malam minggu. Banyak keluarga, pasangan yang berkunjung.

Aku ditemani oleh salah satu teman dari Semarang untuk mengunjungi beberapa ikonik yang ada di Kota Lama Semarang beserta sedikit sejarah Kota Lama. Yuk, simak ikonik apa saja yang aku dapatkan di Kota Lama, Journeyers!

1. Gereja Blenduk

Foto kota lama semarang malam hari

Gereja ikonik di Kota Lama ini menjadi spot yang paling ikonik di Kota Lama Semarang. Nama Gereja Blenduk, diambil dari bahasa Jawa yang mana Blenduk itu artinya menggembung.

Gereja Blenduk menjadi salah satu landmark di Kota Semarang dan gereja ini dibangun pada tahun 1753 dengan gaya Neo-Klasik. Lokasinya terletak di Jalan Letjend Suprapto No. 32, Semarang. Sekarang gereja ini digunakan untuk peribadatan umat Kristiani setiap hari Minggu.

Pada malam hari, disekitaran gerea Blenduk banyak pedagang kaki lima yang jualan makanan dan minuman.  Tampilan malam hari di gereja Blenduk ini begitu estetik karena ada keindahan cahaya lampu yang menerangi.

2. Gedung Spiegel

Foto kota lama semarang

Dikutip dari goodnewsfromindonesia.id, gedung Spiegel pertama kali dibangun pada tahun 1895 oleh kongsi pengusaha Austria-Hungaria keturunan Yahudi, yaitu Moritz Moses Addler (1854-1927), Herman Spiegel (wafat 1911), dan Ignacz Back (1873-1955).

Dulunya bernama NV Winkel Maatschappij “H Spiegel” yang merupakan tokoh pakaian ternama hingga dekorasi rumah ternama saat itu. Bentukan gedung ini dari luar memang tampak sangat estetik dan elegan. Sangat terlihat gedung gaya lama.

Pada jaman Hindia Belanda, gedung ini beralih fungsi menjadi gudang dengan kondisi terbengkalai dan tidak terawat. Sangat lama tidak digunakan untuk apapun. Pada tahun 2015 tepatnya 8 Juni 2015, gedung ini direstorasi sehingga menjadi Spiegel Bar & Bistro. Berupa restoran yang bisa kamu kunjungi saat ini. Tak hanya itu, gedung ini pun menjadi spot estetik untuk kita berswafoto.


Baca Juga:

Liburan di Wisata Kota Semarang Jawa Tengah!

Serunya Belajar di Kelas Public Speaking Cabin Creator!


3. Gedung Marba

Kuliner kota lama semarang

Diketahui, gedung Marba ini dibangun oleh saudagar arab tepatnya dari Yaman yang bernama Marta Badjunet. Gedung ini dicat warna merah dan putih yang memberikan kesan cerah dan ceria. Meskipun arsitektur gedungnya gaya lama. Saat ini, gedung Marba berfungsi sebagai kantor urusan pelayaran serta toko dagang yang bernama Ekspedisi Muatan Kapal Laut.

Jadi, kita tidak bisa seleluasa itu untuk masuk ke dalam gedung ini, hanya bisa menikmati estetikanya dari luar gedung. Di malam hari, depan gedung ini ramai oleh pengunjung yang berswafoto atau sekedar duduk disekeliling gedung ini.

4. Soesmans Kantoor

Kuliner kota lama semarang malam hari

Untuk menuju lokasi Soesmans Kantoor, kqmi menyusuri jalan sedikit menjauh dari gereja Blenduk. Gedung ini dibangun pada tahun 1866 dengan nama resmi Borsumij Wehry Indonesia.

Soesmans Kantoor ini sendiri merupakan aset orang terkaya se-Asia Tenggara di awal abad ke-20 yang bernama Oei Tiong Ham. Beliau memiliki hubungan baik dengan pemerintahan hindia Belanda saat itu. Dan di tahun 1914, gedung ini dijadikan perusahaan periklanan.

Dengan berjalannya waktu, di tahun 2005 gedung ini  terbengkalai. Hingga pada November 2012, gedung ini kembali di revitalisasi dan menjadi gedung yang layak untuk dikunjungi.

Malam itu, aku berkunjung di gedung ini, tak tampak seperti gedung tua, karena sudah di revitalisasi dengan baik. Tampak seperti bangunan baru, namun tetap tidak meninggalkan jejak kolonial Belanda dari gaya bangunannya. Pencahayaan sekitar gedung pun terang, jadi tidak meninggalkan kesan horor karena bangunan lama. Hihi.

5. Rumah Akar

Kota lama semarang di malam hari

Rumah akar ini menjadi salah satu spot yang banyak dituju oleh wisatawan juga. Lokasinya tepat sebelum jalan menuju ke Soesmans Kantoor. Oh iya, ini tergantung kamu mengambil jalan darimana ya.

Karena aku mengikuti langkah temanku, aku agak samar-samar untuk jalannya. Tapi aku inget sekali, gedung ini berada berdekatan dengan Soesmans Kantoor. Malam itu, banyak sekali yang mengambil spot foto disana, sehingga aku tidak dapat mengambil foto di spot tersebut. Tapi aku mengambil foto di bangku yang ada di sekitar Rumah Akar.

Rumah Akar ini berada di Jalan Jalak Kota Lama yang mana merupakan saksi sejarah perjalanan jurnalistik di Kota Lama. Gedung ini dahulunya merupakan kantor koran bernama NV Dagblad de Locomotief, koran berbahasa Belanda tertua di Semarang pada tahun 1863. Pada saat Kemerdekaan RI, gedung ini pernah diambil alih oleh grup Tempo. Namun kini menjadi gedung tertinggal dan tidak terawat.

Rumah akar memberikan kesan estetik karena akar-akar yang nempel di gedung ini. Sebab itu tampak instagramable jika berfoto disini.

Kota Lama pun lebih banyak dikunjungi wisatawan di malam hari, karena suasana gedung lama dan penerangan lampu yang ada pada gedung serta di taman, memberikan ketertarikan tersendiri bagi pengunjung.

Selain 5 ikonik Kota Lama Semarang yang aku kunjungi diatas, masih ada ikonik lain yang bisa kamu kunjungi. Itulah tampilan Kota Lama Semarang malam hari. Bagaimana menurutmu, Journeyers?

7 comments
  1. Kota Tua, di manapun lokasinya, selalu estetik kalau dinikmati di malam hari. Apalagi kalau pemerintah daerah nya sangat concern sama sejarah.
    Saya lebih sering ke Kota Tua Jakarta dan Surabaya, belum pernah ke Semarang atau kota-kota lainnya.

  2. Aku jarang ke Semarang sebenernya mba. Padahal ya tiap mudik ke solo, pasti lewatin Semarang kan 😄. Sekalinya nginep dulu , tapi ga bisa eksplor Krn suami kerja 🤣.

    Pernah sih ke kota lama nya, tapi cuma lewat doang. Ga pake acara turun, ngeliat2 dan foto 😅.

    Padahal menarik banget tempat2 nya, apalagi kalau malam yaa ternyata. 👍. Next ke solo, rasanya harus maksa suami untuk nginep di sana dulu 😄

  3. belum kesampaian nih buat explore kota semarang
    dan pokoknya harus mampir ke kawasan kota tuanya
    bangunannya terlihat estetik ya,meskipun merupakan bangunan lawas dan masih terawat dengan baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like