Hai, Journeyers!
Sabtu kemaren, aku dan teman-teman dengan modal nekad, kami pergi ke Anyer naik transportasi umum. Hal ini berawal malam sebelumnya, kebetulan kami liburnya dihari yang sama. Jarang sekali, kami dapat libur di hari yang sama sejak kantor menetapkan jadwal shifting. Malam itu, timbul wacana, “besok kita kemana?”
Aku yang malam itu masih dalam kondisi kurang sehat, dan dibantu pijat oleh salah satu temanku. Aku nyimak pembahasan mereka. Lalu muncul ide ke Anyer naik transportasi umum, karena salah satu diantara kami pernah mencobanya. Sebelumnya ada beberapa opsi sih, namun kami akhirnya memutuskan ke Anyer. Aku sebenarnya malam itu masih ragu ikut, karna kondisi ku yang masih kurang sehat. Saat mereka meneruskan pembahasannya, aku izin tidur cepat.
Berharap besoknya aku sudah pulihan. Alhasil, saat subuh selesai shalat, aku tanya, apakah jadi ke Pantai Anyer Banten, temenku jawab, jadi. Okay, ku rasa aku sudah mendingan, tapi ya, mungkin itu adalah obatnya, hehe. Traveling.
Pagi itu kami semua siap-siap, dan mulai perjalanan dari kosan pukul 7 lewat.
Dari Grogol goes to Anyer
Karena domisili ku di Grogol, jadi perjalanan kami diawali dari naik busway dari Halte busway transjakarta Grogol menuju ke Halte Busway Kalideres. Lebih kurang 1 jam kami sampai di Terminal Kalideres. Pagi itu sedikit mendung, sedikit was-was namun tekad liburan tetap nomor satu, heheh.
Lalu sesampai di Terminal Kalideres, kami menyempatkan untuk membeli makanan ringan dan minuman untuk persediaan selama perjalanan. Untuk perjalanan ke Anyer naik transportasi umum, kamu naik bus dengan rute perjalanan Merak-Kalideres. Untuk biaya naik bus ini sebesar Rp.35.000,-.
Ada yang mengesalkan saat awal keberangkatan kami, yaitu bus yang ng-tem begitu lama, hal ini dikarenakan sedikitnya penumpang yang menuju arah sana. Sejam lebih kami menunggu didalam bus, saat itu baru diisi oleh 6 orang, termasuk kami berempat. Lalu, pada pukul 09.10 WIB akhirnya bus pun mulai berjalan. Perjalanan kami ke Anyer pun dimulai~
Jujur, aku jarang sekali untuk naik bus seperti ini, pernah waktu ke Papandayan, namun karna perjalanan itu malam, rasanya gak begitu banyak pedagang dan pengamen selama perjalanan kami. Beda saat aku menuju Anyer, silih berganti yang datang. Dan aku tidak nyaman ketika mereka meletakan produk dagangannya di atas tas kita meskipun kita tidak membelinya, saat bus akan jalan, mereka akan mengambil kembali jika kita tidak membelinya.
Ini pengalaman baru bagiku, tapi paling suka kalo beli tahu goreng. Ini yang sering aku beli jika perjalanan jauh dengan bus.
Ke Anyer Naik Transportasi Umum, worth it, gak ya?
Perjalanan yang dadakan dan nekad ini, sebenarnya kurang mencari tahu terlebih dahulu segala sesuatu kemungkinan. Untuk rute ok, namun kami kurang mencari tahu berapa kira-kira ongkos kesana. Saat naik Bus Merak – Kalideres, ini tak langsung sampai ke Anyer. Namun, kami turun di pintu tol Cilegon Barat. Karena sebelum bus berangkat, kami sempat bertanya ke Kenek bus, kira-kira pemberhentian yang paling dekat dengan Anyer dimana.
Dari pengalaman temenku, dia berhenti di pintu tol Cilegon Timur. Tapi kami mengikuti arahan kenek bus tersebut, dan dia juga mengarahkan kami naik angkot apa. Saat turun sudah ada angkot yang berada dekat sana, berwarna merah.
Apakah kami sudah langsung sampai di Anyer? Tentu saja belum! Dari turun bus, kami naik 2 angkot untuk ke Anyer. Dari pintu tol Cilegon Barat naik angkot menuju Landmark (ini aku tanya ke salah satu penumpang angkot juga untuk nama lokasinya, karena saat turun angkot, sopirnya langsung mengarahkan naik angkot selanjutnya).
Kami lanjut naik angkot berwarna silver yang posisinya di seberang dari tempat kami turun angkot pertama. Nah, ini kendaraan terakhir menuju Anyer untuk keberangkatan ini.
Ke Anyer naik transportasi umum menurutku memakan waktu yang lama. Karena saat aku naik angkot untuk yang kedua, itu sudah menunjukan pukul satu siang lebih. Sesampai di Pantai Karang Bolong, sudah menunjukan hampir pukul 3 sore. Widih, lama banget kan, perjalanannya?
Oh iya, terkait biaya angkot yang kedua kami naiki. Kami cukup kecewa, karena sopirnya minta biaya ongkos 35k per orang. Kami yang kurang informasi, temenku spontan memberikan ongkosnya, namun dia cukup ragu awalnya, karena seingat dia dulu ke pantai ini, hanya kena 10k pas naik angkot.
Lalu kami beli tiket masuk pantai Karang Bolong, karena temenku masih membahas soal biaya ongkos yang terbilang mahal, petugasnya pun bertanya berapa kami dikenai ongkos. Mereka kaget dan sedikit ketawa, “Neng, biasanya mah ya, cuma 18k paling mahal kesini mah”. Ucap salah satu petugas disana.
Temenku makin gedek, dia gak terima, akupun sebenarnya cukup kesal, berasa ditipu. Yah, kembali lagi, kesalahan aku gak kepoin terlebih dahulu. Jadi, tak perlu disesali.
Baca juga:
Air Terjun Lubuk Hitam, Surga Tersembunyi di Kota Padang
Spot Broadway Alam Sutera Yang Instagramable! Sini, Yuk!
Liburan di Broadway Alam Sutera, Wisata Lokal Rasa Amerika!
Pantai Karang Bolong, Anyer
Pantai ini gak sehits dulu lagi, tak begitu banyak pengunjung yang kami temui. Tapi, karena kami memang tujuannya ingin ke pantai, dan aku yang dari dulu belum pernah ke Pantai Anyer Banten, Pantai Karang Bolong menjadi destinasi yang aku inginkan. Sebab itu kami pilih pantai ini sebagai tujuan. Ada beberapa pantai lainnya disini, seperti Pantai Carita, Pantai pasir putih.
Harga tiket masuk pantai ini sebesar 15k per orang. Untuk makan di pantai ini masih terbilang standar, nasi goreng seharga 20k, air mineral 600 ml seharga 5k. Pemandangannya masih sangat bagus. Aku menikmati alamnya dan tak lupa untuk mengambil photo di beberapa spot yang bagus rekomendasi dari temanku.
Lalu, main air pantai sangat menyenangkan. “Gak ke pantai kalo gak berenang” ucap salah satu temanku. Namun aku memilih untuk bermain ditepi pantai tanpa berenang. Jadi, aku hanya menikmati pemandangan pantai dan juga temen-temenku yang berlarian dan berenang diterjang ombak.
Tak lupa, kalau di pantai kudu nikmati air kelapa muda, duh enak banget. Harga satuannya 35k. Kami makan 1 untuk berdua, karena kelapanya gedek.
Dan untungnya, sehabis kami main di pantai, barulah hujan mengguyur kota ini. Kami buru-buru ke toilet untuk membersihkan badan. Dan hujan makin deres. Hingga mulai gerimis, barulah kami beranjak pulang.
Tadinya kami balik mau menggunakan kereta, ada kereta dari stasiun Krenceng menuju stasiun Rangkas Bitung. Namun, saat cek jadwal keberangkatan kereta di pukul 18.50 WIB, sepertinya tidak akan keburu, karena saat itu sudah menunjukan pukul 18.06 WIB. Sedangkan sari lokasi kami ke stasiun akan memakan waktu lebih kurang 50 menit juga.
Mempertimbangkan lama menunggu angkot, belum lagi semisal berhenti menaiki dan menurunkan penumpang, pasti akan memakan waktu yang lama. Alhasil, kami memutuskan untuk naik bus lagi untuk pulang ke Jakarta.
Kami bersyukur, naik angkot yang sopirnya baik. Dan itu sangat kebetulan, karena dia sebenarnya mau jemput penumpang yang sudah janjian sebelumnya. Dan dia mau nganterin kami langsung ke tempat naik Bis menuju Jakarta. Jadi kami tak perlu lagi menyambung angkot. Dia minta ongkos 150k untuk 4 orang. Menurutku ini justru lebih hemat dibandingkan kami nyambung angkot lagi.
Setiba di persimpangan, aku gak tahu nama lokasinya, tapi disana sudah ada bis Merak – Slipi/Kebon Jeruk. Kami langsung naik bis tersebut. Perjalanan 2 jam menuju Jakarta, karena kami naik pukul 20.00 wib, sampai di Slipi sekitaran pukul sepuluh malam.
Untuk ongkosnya sebesar 45k jika turun di Slipi, sedangkan jika turun di Kebon Jeruk harga ongkosnya 38k. Jadi, kami memilih turun di Slipi karena lebih dekat dengan tempat tinggal.
Sesampai di rumah berberes membersihkan badan lalu tidur.
Rekapan ke Anyer Naik Transportasi Umum
Jadi, bagi Journeyers yang ingin ke Anyer naik transportasi umum, berikut rekapannya dan estimasi biaya.
Ongkos tije Grogol – Terminal Kalideres = Rp. 3.500,-
Ongkos Bus Merak – Kalideres = Rp. 35.000,-
Ongkos Angkot merah (Pintu Tol Cilegon Barat menuju Landmark) = Rp. 5.000,-
Ongkos Angkot Silver (Landmark ke Pantai Karang Bolong) = Rp. 30.000,- (btw, realnya sekitaran Rp.18.000,- Rp.20.000 ya)
HTM Pantai Karang Bolong = Rp. 15.000,-
Nasi Goreng + air Mineral = Rp. 25.000,-
Ongkos Angkot Pantai Karang Bolong – Terminal Bus Merak-Jakarta = Rp. 37.500,- (harga tentatif)
Totalnya Rp. 151.000,-.
Oh ya, ini belum termasuk jajanan selama di bus, seperti beli gorengan dan makanan lainnya, hehe.
Worth it, gak sih? Naik Transportasi umum?
Menurutku kurang worth it! Karena terlalu lama memakan waktu di perjalanan, apalagi untuk perjalanan yang hanya sehari. Jadi, aku kurang rekomendasi untuk naik transportasi umum ke Anyer.
Ini menjadi pengalaman banget untuk aku dan teman-temanku. Ng-bolang dengan modal nekad. Kapan lagi jalan ke destinasi dengan sedikit informasi. Hehe. Karena travelingku sebelum-belumnya aku selalu mencari tahu secara lengkap untuk informasi destinasi tujuan. Dan kami tetap happy!!!!
Terkadang, perjalanan itu terasa amat menyenangkan bukan karena destinasi yang kita tuju, tapi bersama siapa kita menempuhnya.
Thanks, Borahe!!! Love banyak-banyak.
Itulah perjalanan ke Anyer naik transportasi umum. Apakah kamu pernah ke Anyer? Atau berencana liburan kesana? Have fun, yaaa!
12 comments
Sangat membantu sekali 👏👏😍 jadi kita bisa ngira2 hal2 yg harus diantisipasi sebelum & sesudahnya,. makasih buat cerita ini💕🤗
Terima kasih ova UTk SHARING pengalamannya, sy juga sedang merencanakan berpetualang ke Anyer dari Cibinong menggunakan kereta. info dari ova bermanfaat sekali bagi yg ingin bertranportasi umum. Semangat journeyers…✌️
emang pr banget klo ngeteng gini mo jalan jalan ya kak, apalagi baru pertama kali. klo jalan rombongan kayanya lebih enak charter/rental mobil sekalian ya biar hemat waktu, tenaga dan tinggal patungan ongkosnya
iya, sayangnya kami tidak ada yang bisa bawa kendaraan sendiri, wkwk
memang lebih enak rental kendaraan sih Kak
Aku baru jalan-jalan ke anyer awal februari. naik mobil pribadi aja menurutku lama, jadi kebayang naik transportasi umum pasti lebih lama lagi. tapi kalau sama temen-temen gini sih jadi seru dan ada sesuatu untuk diceritakan bareng-bareng hehee