Hai, Journeyers!

Pernahkah Anda menyadari betapa sibuknya kota Jakarta? Selain kemacetan dan gedung-gedung pencakar langit, ada satu hal lagi yang selalu bergerak, yaitu usaha menjaga lingkungan tetap “layak huni”.

Di balik layar kesibukan itu, ada pahlawan tanpa jubah yang kerjanya berurusan dengan sampah, polusi, dan semua hal berbau hijau: Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

DLH Itu Siapa, Sih?

Kinerja DLH jaksel
Foto: padek.jawapos.com

Bayangkan DLH sebagai “tukang kebun” raksasa untuk sebuah kota. Mereka bukan hanya mengurus taman, tapi juga memastikan rumah besar kita—yaitu kota—tetap bersih, udaranya segar, dan sampahnya terkelola dengan baik. Sederhananya, mereka adalah penjaga kualitas hidup kita dari sisi lingkungan.

Tugas mereka luas, mulai dari mengangkut sampah rumah tangga yang kita buang setiap hari, memantau asap pabrik agar tidak mencemari udara, sampai mengurus limbah beracun dan berbahaya (B3).

Intinya, hampir semua hal yang berkaitan dengan kesehatan alam di sekitar kita adalah tanggung jawab DLH.

Jakarta Selatan: Medan Perang Hijau yang Unik

Sekarang, mari kita mengerucut ke area yang lebih spesifik: DLH Jakarta Selatan (Jaksel). Jaksel ini punya karakter yang unik. Di satu sisi, ia adalah pusat bisnis yang super padat dengan banyak perkantoran elit (seperti di Sudirman dan Kuningan).

Di sisi lain, Jaksel juga punya area perumahan yang masih rindang dan area resapan air seperti di Cilandak atau Jagakarsa.

Kombinasi ini membuat tantangan DLH Jaksel jadi lebih kompleks. Mereka harus berjibaku dengan dua jenis masalah utama:

1. Sampah Ala Kaum Urban

Warga Jaksel, apalagi yang tinggal di apartemen atau perumahan padat, menghasilkan sampah rumah tangga yang luar biasa banyak. Tugas DLH Jaksel bukan cuma mengangkut, tapi juga mengedukasi masyarakat soal pemilahan sampah.

Saat ini, DLH gencar mendorong program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Mereka bekerja sama dengan bank sampah di tingkat RW. Bayangkan, memilah sampah di rumah itu bisa mengurangi volume sampah yang harus dibawa ke Bantar Gebang.

Ini adalah usaha kecil yang dampaknya besar! DLH Jaksel sering mengadakan pelatihan atau sosialisasi untuk mengajak kita lebih bertanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan.

2. Uji Emisi dan Polusi Udara

Karena Jaksel adalah pusat perkantoran dan jalur utama kendaraan bermotor, isu polusi udara jadi perhatian serius. DLH Jaksel punya peran penting dalam mengawasi kualitas udara. Salah satu program yang paling sering kita dengar adalah Uji Emisi Kendaraan Bermotor.

DLH Jaksel rutin mengadakan razia atau sosialisasi agar pemilik kendaraan (baik mobil maupun motor) mau mengecek gas buang kendaraan mereka.

Tujuannya jelas: memastikan gas buang kendaraan tidak melebihi batas aman. Jika semua kendaraan lolos uji emisi, maka udara yang kita hirup saat jalan-jalan di sekitar Blok M atau Kemang akan sedikit lebih bersih, bukan?

Aksi Nyata DLH Jaksel yang Sering Kita Lihat

Selain tugas-tugas besar di atas, DLH Jaksel juga sering melakukan aksi nyata yang dampaknya langsung kita rasakan:

  •  Pembersihan Saluran Air dan Kali: Saat musim hujan, mereka sibuk membersihkan kali dan saluran air dari tumpukan sampah agar Jakarta Selatan tidak mudah banjir.
  • Pengawasan Limbah Usaha: Restoran, kafe, dan perkantoran wajib memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). DLH Jaksel yang turun tangan memeriksa agar limbah cair ini tidak langsung dibuang ke kali.
  •  Penanaman dan Pemeliharaan Pohon: Tentu saja, mereka juga bekerja sama dengan dinas terkait lainnya untuk memastikan jalur hijau di sepanjang jalan utama Jaksel tetap terawat dan berfungsi sebagai “paru-paru” mini kota.

Kita Juga Punya Peran!

DLH Jaksel tidak bisa bekerja sendirian. Menjaga lingkungan itu adalah pekerjaan kolektif. Sebagai warga, kita bisa banget jadi bagian dari tim “Pahlawan Hijau” ini dengan cara sederhana:

  • Pisahkan Sampah: Mulai dari memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah.
  • Gunakan Transportasi Publik: Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama yang belum lolos uji emisi.
  •  Jaga Kebersihan: Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai atau got.
  •  Dukung Bank Sampah: Libatkan diri dengan program pengelolaan sampah di lingkungan RT/RW.

Jadi, lain kali Anda melihat petugas berseragam oranye sedang bekerja keras di jalanan Jaksel, ingatlah bahwa mereka adalah garda terdepan yang berjuang untuk menjaga kualitas lingkungan tempat kita hidup.

Lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak kita, tapi menjaganya adalah kewajiban kita bersama! Salam lestari!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like