Hi, Journeyers!
Sudah cukup lama aku tidak menulis tentang perjalanan/traveling di Jambi. Karena, posisiku di Kota Jambi yang bisa dibilang minim untuk wisata alam.
Keindahan wisata alam Provinsi Jambi itu ada di Kab. Merangin, Kab, Kerinci, Kab. Bungo, yang posisinya berada jauh dari Kota Jambi. Sehingga jika kita ingin liburan dengan keindahan alam, kita butuh effort perjalanan ke Kabupaten tersebut.
Nah, setelah sekian lama aku berada di Kota Jambi, akhirnya, aku memiliki kesempatan untuk menikmati keindahan Danau Pauh Jangkat yang sering diceritakan temanku.
Kita nekad melakukan perjalanan 2 hari 1 malam. Berangkat di hari Sabtu dan langsung balik di hari Minggu.
Yuks, simak kisah 10 jam perjalananku demi keindahan Danau Pauh Jangkat, Journeyers!
10 Jam Perjalanan Dari Kota Jambi

Saat mendengar lama perjalanannya 10 jam, bagaimana reaksimu? Sebelumnya aku cukup tersurut untuk melakukan perjalanan ini, namun setiap kali melihat postingan tentang Danau Pauh, cukup membuatku penasaran.
Ide perjalanan ini pun dadakan, karena kita merencanakan perjalanannya sekitar 2 bulan lagi, namun seketika semua berubah ketika ada kesempatan untuk berangkat. Wes, kita nekad dengan motor menuju ke Jangkat, Kab. Merangin.
Dari kota Jambi, kita berangkat pukul 8 pagi, hal ini bertujuan agar kita tidak terlalu malam sampe di Jangkat. Teman yang berangkat bersamaku ini sudah sangat mengenali wilayah Jangkat, oleh sebab itu aku menyerahkan semuanya ke dia.
Kita berangkat melalui jalan lintas yang pastinya penuh akan debu dan asap kendaraan besar seperti truk. Namun, pemandangan sekitarnya kita disuguhi dengan pemandangan hijau dari pepohonan.
Perjalanan menggunakan kendaraan motor dengan kecepatan 85-100 km/jam. Cukup memicu adrenalin, meskipun demikian, kita masih bisa menikmati pemandangan alam.
Untuk perjalanan jauh menggunakan motor, pastikan kendaraan kamu dalan keadaan aman dan nyaman ya. Hal itu yang sudah kita persiapkan sehingga perjalanan ini tanpa ada kendala.
Pukul 1 siang, kami tiba di Sarolangun, salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi, lalu kami memutuskan untuk shalat dan istirahat sebentar serta makan siang.
Sekitar 1 jam beristirahat, kami melanjutkan perjalanan, karena dia sudah menargetkan jam berapa kita harus sampai di Bangko. Sekitar perjalanan menyuguhi pemandangan alam nan hijau dengan kendaraan besar di sepanjang jalan lintas.
Di Bangko, udara mulai bersih dan seger, karena asap kendaraan dan debu sudah mulai berkurang. Dari Bangko, masih sekitar 3 jam lagi menuju Jangkat.
Journeyers! Aslikkkk, ketika sudah memasuki wilayah pegunungan menuju Jangkat, pemandangan alamnya indah banget, bentangan persawahan dan perkebunan di kaki gunung memberikan pemandangan yang lepas tanpa batas.
Transportasi ke Danau Pauh Jangkat
Untuk menikmati keindahan Danau Pauh Jangkat Merangin, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Karena lokasi ini masih belum ada transportasi umum yang bisa membawamu langsung ke Danau Pauh.
Dan pastikan kendaraan yang kamu gunakan dalam keadaan baik dan aman. Karena perjalanannya cukup lama dan jauh, ini akan menguras tenaga kendaraan kamu juga.
Lokasi Danau Pauh, Jangkat

Suasana semakin sore, aku sudah mulai was-was, karena jalanannya mulai sepi kehidupan penduduk, hingga suasana makin gelap, jalanan yang tadinya besar mulai mengecil. Kelokan yang makin tajam, membuat kita sepanjang jalan menghidupkan klason agar tidak berpapasan dengan kendaraan lain.
Aku mulai khawatir dan membaca doa, serta tak luput selalu nanya, “Masih jauh ya?”, jawabnya udah deket mulu. Seperti di prank saat mendaki gunung, bila ditanya masih jauh selalu dijawab, puncaknya bentar lagi kok.
Tak lama, temenku berhenti di sebuah villa, “Kita sampe” ucapnya.
Alhamdulillah, aku seneng, dan mulai merasakan capeknya duduk di motor selama berjam-jam.
Wah, luar biasa sekali perjalanan ini. Kita menyempatkan untuk menyapa pemilik vila yang kebetulan kenalan dari temenku. Pemilik villa mengantar kami ke kamar masing-masing.
Daebakkk, villanya bagus banget.
Btw, untuk lokasi Danau Pauh ini, tepat di depan villa tempat kita menginap. Hanya saja, masih malam, jadi belum terlihat.
Sekilas tentang Danau Pauh ini merupakan sebuah danau vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas dari gunung berapi jutaan tahun lalu. Secara administratif danau ini berada pada ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut di desa Pulau Tengah, kecamatan Jangkat, kabupaten Merangin, Jambi.
Malam itu, cuaca sangat dingin, ahh ternyata lebih dingin daripada kampungku, Bukittinggi. Aku memutuskan tetap mandi karena perjalanan seharian ini membuat tubuhku terasa penuh debu.
Selesai bersih-bersih, kami memutuskan makan bakso di kafe yang tidak jauh dari penginapan. Kafe menyediakan menu yang cukup enak dan murah, hanya saja porsinya dikit, hihi. Habis makan, kita langsung kembali ke penginapan lalu tidur.
Yaps, tubuh sudah terasa lelah sekali.
Baca Juga:
IGGO Kuliner, Restoran Seafood Recommended di Jambi
Itinerary Liburan Ke Bali Dari Jakarta Via Jalur Darat? Why Not?!
Keindahan Danau Pauh Jangkat

Udara dingin masih mencekam, aku terbangun jam 4 pagi, dan ku dengar di luar sudah ada aktivitas. Villa ini memiliki 5 kamar, ternyata selain kami, ada 1 kamar yang diisi 1 keluarga.
Oh iya, kamar disini cukup besar, dan 1 kamar terdapat 2 tempat tidur yang ukurannya bervariasi. Sebab itu, jika kita kesini bersama keluarga, memesan 1 kamar pun rasanya cukup.
Hingga matahari mulai sedikit menerangi bumi Jangkat, aku dan temanku memutuskan berjalan menuju spot yang sering menjadi incaran pewisata kalau ke Danau Pauh. Aku baru mengaguminya, ternyata lokasinya tepat ada di depan villa kami. MasyaAllah.
Keindahan Danau Pauh Jangkat sudah menjadi suatu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh pewisata, bahkan Kab. Merangin pun menjadi salah satu UNESCO Global Geopark dan Desa Tuo Merangin terpilih menjadi Kampung Berseri Astra.
Jika kamu kesini pada saat cuaca cerah, kamu bisa menikmati keindahan pemandangan danau Pauh yang di kelilingi oleh Gunung Masurai. Sayangnya, kami kesini suasana mendung, sehingga tidak terlalu mendapatkan pemandangan indah tersebut.

Hal itu yang memicu aku sangat ingin ke lokasi ini, sayangnya, saat aku ke Danau Pauh, sudah tidak terurus dengan baik lagi, gazebo tepi danau sudah mulai rusak dan kumuh.
Udara yang seger dan suasana yang tenang, menjadikan desa ini sangat cocok untuk lokasi healing dari hiruk pikuk perkotaan.
Kita cukup menikmati pemandangan serta tak lupa mengambil potrait di danau ini. Perjalanan kami kembali ke Kota Jambi yang cukup lama, kami memutuskan pukul 9 pagi mulai perjalanan menuju destinasi berikutnya, sayang sekali sudah jauh-jauh ke Jangkat hanya untuk menikmati Danau Pauh. Hihi
Jadi, kami memutuskan ke Air Terjun Sigerincing yang lokasinya sejalan arah kami balik ke Jambi dan tak jauh dari lokasi Danau Pauh.
Hal yang Perlu di Perhatikan Dalam Perjalanan ke Danau Pauh Jangkat

Liburan akan menyenangkan apabila kamu sudah mempersiapkan semua hal dengan baik. Termasuk liburan menuju Danau Pauh.
Poin yang perlu kamu perhatikan sebagai berikut, Journeyers!
- Kondisi fisik dan mental yang sehat
- Kondisi kendaraan yang aman dan nyaman
- Pakaian tebal, kaos kaki dan sarung tangan karena disana cuacanya dingin
- Uang cash! Karena mereka masih menggunakan cash untuk bertransaksi
- Menggunakan pakaian yang nyaman selama motoran dan pastikan menggunakan masker dan helm
- Teman yang sabar dan gak rewel, karena perjalanannnya panjang dan lama hihi
Itulah kisah perjalanan 10 jam demi menikmati keindahan Danau Pauh Jangkat di beberapa bulan lalu, baru aku tuliskan sekarang, hehe.