Dalam tradisi orang Minang, merantau adalah suatu keharusan, apalagi untuk kaum laki-laki, laki-laki Minang dianggap telah dewasa dan mandiri apabila mereka telah merantau. Namun, di jaman milenial saat ini, tradisi merantau tak hanya dilakukan oleh laki-laki Minang, juga dilakukan oleh perempuan Minang, termasuk aku salah satunya.

Sebagai perantau Minang, masakan, budaya dan tradisi dari kampung halaman, akan sangat dirindukan, apalagi bagi mereka yang jarang pulang kampung, yang hanya dapat jatah libur di hari lebaran saja.

Nah, acara Urang Minang Baralek Gadang 2019 yang baru saja diadakan sejak tanggal 8 -10 Maret 2019 ini, merupakan acara rutinitas tahunan yang diadakan oleh perantau Minang untuk tetap mengingat, membudayakan dan mengenalkan tradisi, masakan dan lagu-lagu Minang di tanah perantauan.

Bagi kalian yang rindu masakan, ataupun tradisi Minangkabau, inilah momen yang pas untuk kalian melepas rasa rindu kalian terhadap kampung halaman kita, ranah Minang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku tak pernah absen untuk mengikuti acara rutinitas ini. Tahun lalu, acara ini diadakan di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 28 – 29 April 2018. Untuk tahun ini, event terbesar di perantauan ini diadakan di City Plaza Jatinegara pada tanggal 8 -10 Maret 2019.

Aku menghadiri acara ini di hari Sabtu, 9 Maret 2019, bersama teman sesama Minang yaitu Vera, Endo dan Agus. Karena aku lembur setengah hari, jadi aku sepakat dengan mereka untuk menghadiri acara ini pukul 2 siang. Aku janjian dengan Vera untuk pergi bareng kesana. Dan aku menunggunya di Halte Busway Tegal Parang, yang tak jauh dari kantorku. Kita kesana menggunakan busway, Guys! Sedangkan Endo dan Agus akan menyusul ke lokasi acara. Disaat aku menunggu Vera, ternyata Endo melihatku yang sedang duduk menunggu di halte. Akhirnya aku menunggu tak lagi sendirian, tapi ditemani Endo. Kita menunggu Vera di halte Cawang Uki. Ntah kenapa, aku memilih di Halte Cawang UKI, karena seingatku, sebelum berangkat aku sudah cek di Google Maps rute ke arah City Plaza. Tak lama menunggu Vera datang, lalu kita transit menaiki busway menuju Ancol. Dan tahu gak, Guys??? Kita bertiga salah naik busway. Memang itu arah ke Ancol tapi via Kampung Rambutan. Lalu kembali buka Google Maps, mencari rute alternatif menuju City Plaza, selagi kita membahas rute, ada seorang Bapak tua, karena mengenal bahasa yang kami gunakan bahasa Minang, Bapak itu ternyata orang Minang, dan menanyakan arah tujuan kita, dia memberitahu untuk turun di Stasiun Jatinegara. Dan kami tak mengindahkan kata-kata Bapak itu, karena dilihat di Maps, kurang yakin turun disana. Hingga 2 halte berlalu setelah Halte Stasiun Jatinegara, kita cek kembali, ternyata benar, lokasi kita saat ini semakin jauh dari lokasi tujuan. Dengan tertawa malu, kita akhirnya turun lalu pindah busway balik kearah Halte Stasiun Jatinegara. Setelah di Stasiun Jatinegara kita berjalan menuju Halte Flyover Jatinegara, dan akhirnya kita memutuskan untuk melanjutkannya dengan menggunakan taxi online, hoho.

Guys, dari perjalanan ini, aku memetik satu pelajaran, jangan selalu percaya dengan Google Maps, hehe. Kenapa? Ternyata lokasi sebenarnya tak begitu jauh dari kantorku, hiihii. Mungkin karena kita menggunakan busway, rutenya semakin panjang.

Kita sempat terjebak macet diantara halte Flyover Jatinegara menuju City Plaza. Dan kita sampai di lokasi sudah pukul 4 sore, Guys! Hahah. Kita memilih shalat Ashar terlebih dahulu. Ternyata, Agus yang tadinya lebih telat untuk berangkat ke lokasi, lebih dulu nyampe disana. Selesai shalat, barulah kita mulai untuk mengelilingi stand-stand yang ada disana. Banyak yang disajikan di acara ini, dari makanan khas Minang, serta juga ada stand untuk berfoto dengan menggunakan baju adat Minangkabau. Rangkaian acaranya pun banyak, Guys! Acara ini juga menampilkan tari-tarian daerah, nyanyian lagu daerah, Talkshow dan Fashion Show.

Bagi kalian menghadiri acara ini, jangan sampai ketinggalan untuk mencicipi masakan khas Minang. Gegara seharian belum makan nasi, aku memilih makan nasi Padang dengan lauknya Rendang seharga 30K.

Nih, bagi kalian yang kangen sama Nasi Kapau!
Maaf, bukan gak sopan karena makan berdiri, ini efek karena gak kebagian tempat duduk 😀

Banyaknya sajian masakan khas Minang, membuat aku bener-bener ingin mencicipinya semua, tapi setelah aku makan nasi padang, sungguh perut pun terasa kenyang, lalu kita menuju depan panggung untuk melihat penampilan lagu daerah Minang. Tak lama, akhirnya aku tetap tergiyur ingin membeli es cindua durian (Es cendol durian). Dikarenakan Vera gak suka dengan durian, jadi hanya aku dan Endo membelinya. Seporsinya es cendol durian di hargai sebesar 25K. Sepertinya ini memang harga standar yang ditetapkan pada acara ini, karena tahun lalu pun kita beli es cendol durian juga masih dengan harga yang sama.

Es Cindua Durian, lamak banaaa!
Yakin, gak mau ngecoba, nih?

Guys, kalian memang harus menyiapkan dana yang lumayan banyak jika ingin mencicipi semua makanan disini, ya! Tapi, kalian gak bakalan kecewa kok, karena masakannya memang bener-bener rasa original masakan Minang yang enak dan bikin nagih.

Siapa nih yang kangen Sate Biaro?

Mungkin, bagi kalian yang berasal dari Bukittinggi dan Agam sekitarnya, gak bakalan lupa rasa enaknya sate ini. Ini merupakan salah satu masakan favorit khas Minang bagiku. Lokasinya gak begitu jauh dari rumah ku di kampung.

Disini, menunya lebih lengkap, ada Sate, Martabak Mesir, Variasi Mie dan Nasi Goreng Padang.

Tidak semua stand yang aku kunjungi, Guys! Hanya beberapa saja. Jika kalian penasaran, apakah makanan khas Minang dari daerah mu apakah ada atau tidak, kalian bisa langsung berkunjung kesini ya, Guys! Jika kalian ketinggalan acara untuk hari ini, tak perlu khawatir, karena acara ini rutin kok diadakan oleh perantau Minang yang ada di Jabodetabek.

Sorenya, ada penampilan dari Ratu Sikumbang juga, lo, Guys! Memang di brosur pun sudah tertera berbagai Artis Penyanyi, Tokoh Minang ataupun Pengisi Acara lainnya untuk acara Urang Minang Baralek Gadang 2019 ini.

Btw, temen aku, Vera, dia sangat mengidolakan Ratu Sikumbang, tahun lalu pun kita datang di acara ini, ingin menyaksikan penampilan Ratu Sikumbang. Sayangnya, tahun lalu kita tidak bisa menyaksikannya. Dan, saat Ratu Sikumbang mulai menyanyikan lagunya yang berjudul kusia bendi, Vera dengan excited mendekati panggung. Dan aku juga tak mau kehilangan momen ini, hingga aku pun hanya mengambil video yang aku share di instastory instagram ku.

Setelah penampilan Ratu Sikumbang berakhir, kita memutuskan untuk pulang, karena selanjutnya kita sudah booking tiket nonton film Captain Marvel yang jadwalnya pukul 19.30. Kita beranjak dari City Plaza Jatinegara lebih kurang pada pukul 17.30 WIB menuju Hollywood XXI di Jl Gatot Subroto, Kuningan.

Lagi, bersama mereka seperti tahun kemarin.
(Dari kiri ke kanan, Vera, Aku, Endo dan Agus)

Nah, sekian ceritaku menghadiri acara Urang Minang Baralek Gadang 2019 ini, Guys!

Ingatlah, sejauh apapun kamu merantau, kamu tidak akan pernah bisa melupakan budaya, tradisi dan masakan khas daerah asalmu.

 

=Big Hug=

#ovajourney

 

2 comments
  1. Wah, asyiiikk nya wusata kuliner minang.

    Udah nyampe cawang, gak mampir ke rumah Va? Aku deket PGC loh 😊

    1. Iya Mak, nikmati momennya krn Rindu kampung halaman 😅

      Kapan2 mgkn boleh lah ya, main2 ksana ya, Mak?
      Klo kmren pas acara, kita cuma transit doang di Cawang uki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like