Hai, Journeyers!
Waktu seakan berjalan lebih cepat di Manado kalau sudah masuk bulan Desember. Orang Manado bilang, “Sudah bunyi musik bambu,” tandasnya suasana Natal dan Tahun Baru sudah di depan mata.
Kalau kamu sedang berada di Manado saat malam pergantian tahun, bersiaplah untuk merasakan energi yang beda.
Di sini, Tahun Baru bukan sekadar ganti kalender, tapi pesta rakyat yang melibatkan seluruh panca indera. Mari kita bedah bagaimana rasanya melewatkan malam tahun baru di kota nyiur melambai ini.
Persiapan yang “Rame”
Beberapa hari sebelum tanggal 31, suasana kota sudah berubah. Pasar Bersehati dan pusat perbelanjaan di sepanjang Jalan Sam Ratulangi sampai ke kawasan Megamas bakal penuh sesak. Apa yang dicari? Tentu saja bahan makanan.
Di Manado, perayaan tanpa makanan enak itu mustahil. Kamu bakal melihat orang-orang memborong daging, ikan tuna segar, sampai bumbu-bumbu dapur dalam jumlah besar. “Bakubantu” atau saling bantu memasak di dapur sudah jadi pemandangan biasa di tiap lorong dan kompleks perumahan. Aroma bumbu woku, rica-rica, dan sate mulai tercium dari setiap teras rumah.
Kawasan Megamas: Pusat Kemeriahan

Kalau kamu tipe orang yang suka keramaian dan ingin melihat kembang api paling spektakuler, Kawasan Megamas dan Manado Town Square (Mantos) adalah tempatnya. Garis pantai yang panjang menjadikan kawasan ini “panggung” utama.
Bayangkan berdiri di pinggir pantai, angin laut bertiup sepoi-sepoi, dan di depan mata kamu adalah Teluk Manado dengan latar belakang Gunung Manado Tua. Begitu jam menunjukkan pukul 00:00, langit Manado seolah pecah.
Ribuan kembang api menyala bersamaan dari berbagai titik: dari hotel-hotel berbintang, dari tengah laut, hingga dari pemukiman warga di perbukitan. Efek pantulan cahayanya di permukaan air laut itu magis sekali. Rasanya seperti sedang menonton konser cahaya pribadi.
Budaya “Open House” dan Makan Bersama
Namun, jiwa sebenarnya dari Tahun Baru di Manado ada di rumah-rumah warga. Tradisi di sini sangat terbuka. Jangan heran kalau kamu diajak mampir oleh orang yang baru dikenal.
Meja makan di rumah orang Manado saat Tahun Baru itu luar biasa. Ada Nasi Jaha yang dimasak di dalam bambu, Ayam Rica-rica yang pedasnya nendang, Babi Putar (bagi yang mengonsumsi), sampai berbagai macam kue kering seperti Nastar dan Kue Gajah.
Satu hal yang pasti: kamu tidak boleh pulang dengan perut kosong. Tuan rumah bakal merasa senang kalau tamunya makan dengan lahap. Di sinilah letak kehangatan orang Manado; mereka memperlakukan tamu seperti keluarga sendiri.
Percakapan mengalir santai, penuh tawa, dan sesekali diselingi guyonan khas Manado yang cerdas dan jujur.
Musik dan Disko Tanah
Bukan Manado namanya kalau tidak ada musik. Di malam tahun baru, speaker-speaker besar (yang sering disebut “sound system”) bakal diletakkan di depan rumah atau di pinggir lorong. Musiknya? Mulai dari lagu-lagu pop terbaru, lagu daerah yang di-remix, sampai “Disko Tanah” yang bit-nya bikin kaki otomatis bergoyang.
Anak-anak muda biasanya berkumpul di pinggir jalan, duduk santai sambil menunggu detik-detik pergantian tahun. Suasananya sangat inklusif. Tidak ada batasan antara yang kaya dan yang biasa saja; semua melebur dalam kegembiraan yang sama.
Tradisi “Figuran” dan Kunci Taun
Uniknya, perayaan di Manado tidak berhenti di tanggal 1 Januari saja. Euforia ini biasanya berlanjut sampai akhir Januari yang dikenal dengan sebutan Kunci Taun.
Salah satu tradisi unik yang bisa kamu temui adalah Figuran. Ini semacam karnaval kecil-kecilan di mana warga berdandan dengan kostum unik—ada yang jadi hantu, jadi tokoh kartun, atau bertukar peran (laki-laki jadi perempuan dan sebaliknya)—lalu berkeliling kampung sambil menari dan diiringi musik.
Tujuannya sederhana: menghibur tetangga dan merayakan kebersamaan dengan cara yang lucu.
Sisi Spiritual yang Teduh
Di balik hingar-bingar kembang api dan musik, masyarakat Manado tidak lupa pada akarnya. Sebelum pesta dimulai, biasanya keluarga-keluarga berkumpul untuk ibadah bersama atau pergi ke Gereja.
Ada momen hening sejenak untuk mengucap syukur atas tahun yang lewat dan memohon berkat untuk tahun yang baru. Keseimbangan antara pesta yang meriah dan doa yang khusyuk inilah yang membuat Tahun Baru di sini terasa punya “isi”.
Tips Menikmati Tahun Baru di Manado
Jika kamu berencana ke sini, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu agar nyaman:
-
Pesan Tempat Lebih Awal
Kalau mau makan di restoran area pantai, pastikan sudah booking dari sore.
-
Siap-siap Macet
Jalanan utama pasti bakal padat merayap. Lebih baik jalan kaki atau naik motor kalau mau pindah-pindah tempat.
-
Bawa Kamera
Pemandangan kembang api di atas Teluk Manado sangat layak diabadikan.
-
Siapkan Perut
Pastikan kamu tidak sedang diet, karena godaan makanan di sini terlalu kuat untuk ditolak.
Tahun baru di Manado itu tentang koneksi. Koneksi dengan Tuhan, keluarga, teman, bahkan dengan orang asing di jalanan. Ada rasa optimisme yang menular ketika semua orang saling berteriak, “Selamat Tahun Baru, Tuhan memberkati!” sambil berpelukan atau berjabat tangan erat.
Kota ini mungkin tidak seformal Jakarta atau sesunyi pedesaan, tapi Manado punya cara sendiri untuk merayakan kehidupan. Meriah tapi hangat, bising tapi penuh kasih.
Apakah kamu tertarik untuk merencanakan perjalanan ke Manado atau ingin saya buatkan daftar kuliner wajib coba saat Tahun Baru di sana?